Jakarta, CNBC Indonesia – CEO OpenAI Sam Altman mengungkapkan hambatan terbesar yang bisa membuat teknologi kecerdasan buatan gagal total untuk berkembang.
Altman menjadi salah satu pembicara di acara yang diselenggarakan Bloomberg dalam rangkaian forum tahunan World Economic Forum di Davos, Swiss.
Ia menyatakan, untuk mendukung perkembangan dan adopsi AI, dunia membutuhkan gebrakan di sektor energi. Alasannya, proses komputasi untuk menunjang layanan AI membutuhkan daya yang jauh lebih besar dibanding saat ini.
Untungnya, menurut Altman, saat ini banyak sumber energi alternatif yang ramah lingkungan seperti fusi nuklir atau energi surya. Sumber-sumber energi ini adalah masa depan AI.
“Tidak mungkin kita bisa mencapai hal ini tanpa terobosan. Ini memotivasi kita untuk berinvestasi lebih banyak di [teknologi nuklir] fusi,” kata Altman.
Pada 2021, Altman mengucurkan uang sendiri senilai US$ 375 juta untuk memodali perusahaan energi fusi nuklir yang bernama Helion Energy. Helion Energy kini memiliki kesepakatan dengan Microsoft sebagai penyedia listrik di masa depan.
AltC Acquisition Corp., perusahaan cangkang berbentuk SPAC yang didirikan Sam Altman, juga telah mengumumkan rencana merger dengan Oklo. Oklo adalah startup reaktor mikro fisi nuklir asal Kanada.
Setelah merger, Oklo berambisi menggalang hingga US$ 500 juta dalam proses pengumpulan modal jelang penawaran umum perdana saham (IPO).
Dana tersebut akan digunakan untuk memperkuat proses pengadaan dan rantai pasok perusahaan serta membangun fasilitas pembangkit listrik mini perdana yang mereka desain, dengan nama Aurora.
Altman adalah CEO OpenAI, perusahaan yang berada di balik robot kecerdasan buatan (AI) ChatGPT yang telah menerima miliaran dolar AS dari Microsoft.
Menurutnya, perkembangan industri berbasis AI harus disertai oleh pengembangan nuklir.
Altman bertemu dengan kedua pendiri Oklo. Caroline Cochran dan Jacob DeWitte, pada 2013. Oklo adalah startup yang mencari cara untuk membangun reaktor fisi nuklir berukuran mini. Fisi nuklir, adalah teknologi yang digunakan dalam pembangkit listrik tenaga nuklir saat ini, yaitu memanen energi dari pemecahan atom.
SPAC milik Altman akan menutup penggalangan dana pada awal 2024 dengan target penggalangan dana US$ 500 juta.
Perkembangan bisnis Oklo, yang masih berada dalam tahap awal, cukup menjanjikan. Pada Mei, perusahaan itu telah menandatangani kesepakatan pembangunan dua PLTN di Ohio yang ditargetkan mulai beroperasi pada 2030.
Oklo juga telah meraih persetujuan dari Departemen Energi AS untuk membangun pembangkit di Laboratorium Nasional Idaho pada 2027.
Artikel Selanjutnya
ChatGPT Begal Karya, Digugat Penulis Game of Thrones Dkk
(dem/dem)