Jakarta, CNBC Indonesia – Bursa Efek Indonesia (BEI) mengawasi dengan ketat perdagangan saham PT Satria Antaran Prima Tbk. (SAPX) dan PT Hotel Sahid Jaya International Tbk. (SHID) karena perdagangan sahamnya bergerak di luar kebiasaan (unusual market activity).
Mengutip keterbukaan informasi BEI, saham SPAX mengalami peningkatan harga saham yang signifikan. Sementara SHID mengalami penurunan harga saham yang tajam.
“Pengumuman Unusual Market Activity (UMA) tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal,” tulis manajemen dalam keterbukaan informasi BEI, Selasa (2/1).
Informasi terakhir mengenai PT Satria Antaran Prima Tbk. (SAPX) adalah informasi tanggal 7 Desember 2023 yang dipublikasikan melalui website PT Bursa Efek Indonesia (Bursa) tentang Laporan Informasi atau Fakta Material Press Release: SAPX Express Berkolaborasi Dengan Semangat Logistik Andalan Untuk Pengiriman Paket Rekomendasi di Platform Tokopedia.
“Sehubungan dengan terjadinya UMA atas saham SAPX tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini,” tulis manajemen.
Mengutip RTI, saham SAPX dalam sebulan terakhir meroket 73,72% sementara selama sepekan terakhir terbang 67,61% dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp 991,6 miliar.
Sementara informasi terakhir mengenai PT Hotel Sahid Jaya International Tbk. (SHID) adalah informasi tanggal 7 Desember 2023 yang dipublikasikan melalui website PT Bursa Efek Indonesia (Bursa) tentang Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek.
“Sehubungan dengan terjadinya UMA atas saham SHID tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini,” sebutnya.
Mengutip RTI, perdagangam saham SHID selma sebulan terakhir terjun 44,92% sementara selama sepekan terakhir merosot 11,56% dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp 727,56 miliar.
Dengan demilikan, para investor diharapkan untuk memperhatikan jawaban emiten atas permintaan konfirmasi Bursa, mencermati kinerja emiten dan keterbukaan informasinya, mengkaji kembali rencana corporate action emiten apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS, serta mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.
Artikel Selanjutnya
Emiten Jasa Pertambangan Ini Dipelototi Bursa Usai Ambles 53%
(fsd/fsd)