Jakarta, CNBC Indonesia – Di tengah tantangan ekonomi global yang masih terjadi hingga kini, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tetap mampu memberikan kontribusi positif di 2024. Tercatat, sebanyak 20 BUMN mampu menyumbangkan dividennya untuk negara di 2024.
Adapun dividen dari 20 BUMN tersebut untuk 2024 mencapai Rp 85,5 triliun, di mana kontribusi terbesar dicatat oleh BUMN perbankan dan pertambangan.
Untuk BUMN perbankan, kontribusi dividen ke kas negara mencapai Rp 49,59 triliun, sedangkan BUMN pertambangan berkontribusi sebesar Rp 20,57 triliun.
Dikutip dari instagram Erick Thohir (erickthohir) bBerikut 20 BUMN yang memberikan kontribusi dividen terbesar bagi negara pada tahun ini:
Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan suksesnya ke-20 BUMN tersebut dalam berkontribusi menyumbang kas negara melalui dividen disebabkan oleh kerja keras dari seluruh jajaran manajemen perusahaan, mulai dari komisaris, direksi, dan seluruh insan BUMN.
“Alhamdulillah, berkat kerja keras dari seluruh komisaris, direksi, dan seluruh insan BUMN. Semoga dividen sebesar Rp 85,5 triliun yang diberikan BUMN kepada negara bisa menjadi manfaat besar untuk masyarakat luas,” kata Erick, dikutip dari laman instagram Erick Thohir, Senin (22/7/2024).
Total dividen BUMN pada 2024 tercatat naik 4,19% dari dividen BUMN pada 2023 yang mencapai Rp 82,06 triliun. Angka ini juga naik dari target sebelumnya yang mencapai Rp 80,8 triliun.
Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan target setoran dividen tersebut akan disumbang oleh berbagai macam sektor, mulai dari industri keuangan, telekomunikasi dan pertambangan.
“Namun dalam dua sampai tiga tahun ke depan, kami harapkan lini usaha yang lain harus bisa memberikan dividen,” kata Erick
Naiknya setoran dividen ini juga bisa menjadi berkah bagi investor pasar modal untuk menadah pembagian dividen dari emiten pelat merah. Pasalnya, ada beberapa emiten BUMN yang diproyeksikan memberikan dividen jumbo.
Secara historis, emiten BUMN yang masuk ke dalam indeks IDX High Dividend20 selalu memberikan dividen yang cukup besar, terutama dari dividen yield-nya.
Adapun emiten tersebut yakni PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA), PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM).
Misalnya, ANTM mengalokasikan 100% raihan laba bersih tahun 2023 sebagai dividen atau sebesar Rp 3,08 triliun. Setiap pemegang saham ANTM memperoleh dividen Rp 128,07.
PTBA juga pernah membagikan seluruh keuntungannya kepada pemegang saham lewat dividen dari laba tahun buku 2021 dan 2022. Namun dari laba 2023, dividen payout ratio (DPR) PTBA hanya 75%.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.(chd/chd)