Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan efek tren suku bunga acuan tinggi bank sentral global sebetulnya sangat besar, tidak hanya dilihat dari pergerakan nilai tukar rupiah saja.
Bahkan, tren itu menurutnya menjadi salah satu pembentuk lingkungan ekonomi global yang sulit saat ini, setara dengan efek perubahan iklim, hingga tensi geopolitik yang terus memanas di berbagai dunia, seperti perang Ukraina-Rusia, dan Palestina-Israel.
“Kita dihadapkan environtment global yang berbeda sekali dengan 40 tahun terakhir, di mana suku bunga sangat tinggi, higher dan for longer, itu memberi dinamika sektor keuangan yang berbeda sama sekali,” kata dia dalam acara Indonesia Digital Summit 2023 di Jakarta, Selasa (28/11/2023)
Tren suku bunga tinggi saat ini menurutnya telah menyebabkan berbagai permasalahan, mulai dari likuiditas global yang menjadi semakin ketat ke depan, terbatasnya aliran modal ke pasar keuangan karena US Treasury 10 Tahun juga ikut naik, hingga pada melemahnya pertumbuhan ekonomi global karena investasi menjadi kurang.
“Banyak yang mungkin belum realise karena menganggap Indonesia kayaknya oke, yang dilihat bapak ibu sekalian kurs kita kemarin gerak Rp 14.000, lalu Rp 15.000, dan kemudian ke Rp 15.500, terus turun lagi,” ucap Sri Mulyani.
“Tapi itu bagian dari dinamika global yang sekarang bergerak, dan Indonesia dalam menghadapi berbagai isu itu bukan berarti give up,” tegasnya.
Oleh sebab itu, ia memastikan seluruh kebijakan penganggaran akan terus diarahkan untuk menghadapi berbagai tekanan ekonomi itu, sambil juga menjaga daya tahan ekonomi Indonesia untuk menjadikan Indonesia Maju pada 2045.
Di antaranya dengan terus melakukan transformasi secara menyeluruh mulai dengan terus mendorong proses digitalisasi, untuk efisiensi, hilirisasi, hingga perbaikan infrastruktur, transportasi, dan mendorong pusat pertumbuhan ekonomi baru.
“Kita harus perlu continue pursuing tujuan Indonesia mencapai masyarakat yang higher income country prosperity tapi saat yang sama semakin equal. Inilah transformasi ekonomi yang terus diupayakan,” ucap Sri Mulyani.
Artikel Selanjutnya
Dolar Tembus Rp15.167, Aturan DHE Jokowi Gagal Jaga Rupiah?
(mij/mij)